Archive for Oktober 2018

  • ALFAMART




    Alfamart adalah jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia. Gerai ini umumnya menjual berbagai produk makanan, minuman dan barang kebutuhan hidup lainnya. Lebih dari 200 produk makanan dan barang kebutuhan hidup lainnya tersedia dengan harga bersaing, memenuhi kebutuhan konsumen sehari-hari.

    Dengan trademark Alfa, yang kini sahamnya dimiliki oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya. Saat ini Alfamart sudah memiliki lebih dari 1000 gerai di Indonesia.

    Pada tanggal 27 Juni 1999, PT. Alfa Mitramart Utama didirikan oleh PT. Alfa Retailindo, Tbk dan PT. Lancar Distrindo. Toko pertamanya dengan nama Alfa Minimart didirikan pada tanggal 18 Oktober 1999 di Jl. Beringin Raya, Karawaci, Tangerang.

    Pada tanggal 1 Agustus 2002, kepemilikan PT. Alfa Mitramart Utama beralih ke PT. Sumber Alfaria Trijaya yang sahamnya dimiliki oleh HM Sampoerna (70%) dan PT. Sigmantara Alfindo (30%).

    Mulai tanggal 1 Januari 2003, Alfa Minimart berubah menjadi Alfamart. Pada bulan Januari 2009, PT. Sumber Alfaria Trijaya menggelar penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).

    Saat ini, kantor pusat Alfamart serta gerai flagship-nya di Jabodetabek berada di Jl. MH. Thamrin No. 9, Cikokol, Tangerang.


    Visi:
    "Menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global".

    Misi: 
    • Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.
    • Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku / etika bisnis yang tinggi.
    • Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
    • Membangun organisasi global yang terpercaya, sehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.




    ANALISIS METODE SWOT ( Strength, Weakness,  Opportunity, Threat )


    Analisis SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman). Analisis ini pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey yang memimpin proyek riset di Stanford University. Melalui analisis SWOT, kita dapat melakukan identifikasi faktor internal (strength dan weakness) dan faktor eksternal (opportunity dan threat) dari organisasi secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi.

    Analisis SWOT adalah analisis yang berdasarkan pada anggapan bahwa suatu strategi yang efektif berasal dari sumber daya internal (strength dan weakness) dan eksternal (opportunity dan threat). Keuntungan dari analisis SWOT adalah menghubungkan faktor internal dan eksternal untuk merangsang strategi baru, oleh karena itu perencanaan yang berdasarkan pada sumber daya dan kompetensi dapat memperkaya analisis SWOT dengan mengembangkan perspektif internal (Dyson, 2002).

    Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut pada kondisi yang ada saat ini.

    Hasil identifikasi tersebut dibandingkan untuk memaksimalkan strength dan opportunity (strategi SO) serta meminimalkan weakness dan threat (strategi WT) guna mencapai strategi yang optimal. Dalam penelitian ini, analisis SWOT digunakan terhadap data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sehingga akan diperoleh strategi yang memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimalkan kelemahan dan ancaman.

    Pemaparan empat komponen SWOT secara terperinci adalah sebagai berikut:

    • Strength (S) merupakan karakteristik dari suatu organisasi atau bisnis yang merupakan suatu keunggulan.
    • Weakness (W) merupakan karakteristik dari suatu organisasi atau bisnis yang merupakan kelemahan.
    • Opportunity (O) kesempatan yang datang dari luar organisasi atau bisnis.
    • Threat (T) elemen yang datang dari luar yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi atau bisnis.

    Tujuan dari setiap analisis SWOT adalah untuk mengidentifikasi faktor kunci yang datang dari lingkungan internal dan eksternal. Analisis SWOT dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu:

    Faktor internal: merupakan strength dan weakness yang datang dari lingkungan internal organisasi atau bisnis.
    Faktor eksternal: merupakan opportunity dan threat yang datang dari lingkungan eksternal organisasi atau bisnis. Untuk mengidentifikasi faktor ini, dapat digunakan analisis PEST.
    Analisis SWOT adalah sebuah metode untuk mengkategorisasikan dan metode ini memiliki kelemahan. Sebagai contoh, untuk menghasilkan kecenderungan suatu organisasi menyusun daftar dibanding berfikir untuk melihat apa yang sebetulnya penting untuk meraih suatu tujuan.

    Analisis SWOT juga menghasilkan daftar tanpa urutan prioritas yang jelas, sebagai contoh adalah opportunity yang lemah dapat dianggap sebagai threat yang kuat.


    Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

    Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

    Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanfordpada dasawarsa 1960-andan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
    Menurut Freddy Rangkuti (1997), SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumusakan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkanlogika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal.


    Gambar Diagram Analisis SWOT

    Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
    Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. (Growth oriented strategy).

    Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangkapanjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa).

    Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.
    Fokus perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

    Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

    Menurut Ferrel dan Harline (2005) fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.

    Berikut merupakan potensial pokok persoalan yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis SWOT menurut Ferrel dan Harline (2005):

    Potensial Kekuatan Internal
    • Kepemilikan sumberdaya keuangan
    • Kepemilikan nama yang sudah dikenal
    • Peringkat 1 dalam jenis industrinya
    • Skala ekonomi
    • Properti Teknologi
    • Proses yang paten
    • Harga yang lebih murah (bahan mentah atau proses)
    • Kepercayaan dan respek pada perusahaan, produk atau brand image.
    • Superior talenta manajemen
    • Kemampuan pemasaran yang lebih baik
    • Kualitas produk yang superior
    • Aliansi dengan perusahaan lain.
    • Kemampuan distribusi yang baik
    • Karyawan yang berkomitmen


    Potensial Kelemahan Internal
    • Kurangnya pengaturan strategi
    • Terbatasnya sumberdaya finansial
    • Pengeluaran yang kurang dalam pemasaran dan promosi
    • Sempitnya garis produk
    • Terbatasnya distribusi
    • Mahalnya Biaya (Bahan Mentah atau Proses)
    • Teknologi yang ketinggalan jaman.
    • Problem proses operasi internal
    • Imej pasar yang lemah
    • Kemampuan pemasaran yang kurang baik
    • Lemahnya bekerjasama dengan perusahaan lain
    • Karyawan yang tidak terlatih


    Potensial Peluang Eksternal
    • Pertumbuhan pasar yang terus meningkat
    • Perusahaan pesaing yang sudah merasa puas diri
    • Kebutuhan dan keinginan konsumen yang berubah
    • Terbukanya pemasaran luar negri
    • Kecelakaan yang terjadi di perusahaan pesaing
    • Ditemukannya produk baru
    • Perubahan Peraturan pemerintah
    • Teknologi baru
    • Ekonomi yang meningkat
    • Pergantian demografi
    • Perusahaan lain yang mencari aliansi
    • Penolakan akan subtisusi produk
    • Perubahan metode distribusi


    Potensial Ancaman Eksternal
    • Masuknya kompetitor asing
    • Pengenalan produk subtitusi baru
    • Daur hidup produk pada saat penolakan
    • Perubahan kebutuhan dan keiinginan konsumen
    • Kepercayaan Konsumen yang berkurang
    • Perusahaan pesaing mengadopsi strategi baru
    • Peningkatan peraturan pemerintah
    • Ekonomi yang mengalami penurunan
    • Teknologi baru
    • Perubahan demografi
    • Hambatan perdagangan asing
    • Lemahnya kinerja perusahaan aliansi


    Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Perencanaan strategis (strategic planner) suatu perusahaan harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) pada kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi atau popular disebut Analisis SWOT.



    PEMBAHASAN

    Sistem Informasi pada perusahaan Alfamart

    Lajunya pertumbuhan gerai toko alfamart yang cepat dengan transaksi lebih dari 40 transaksi struk perbulan ,dapat terlaksana karena didukung oleh system teritegrasi pada setiap poin of sales (POS) kasir disemua gerai yang mencakup system penjualan, persediaan, dan penerimaan barang. tehnologi di pos kasir dirancang sudah memenuhi kebutuhan perkembangan dan transaksi di masa depan.

    Untuk mempercepat pelayanan dan keyamanan belanja dikasir, Alfamart menggunakan pemandaian scanner barcode, pembayaran pun kini memberikan kemudahan bagi konsumen dengan menggunakan bca debit,mandiri debit dan berbagai macam bank yang tercantum.

    Dalam diadakan distribusi barang ,alfamart menerapkan digital packing system dan tail gate system pada pusat distribusinya. kedua system dan tail gate system pada setiap distribusinya. keduan system ini mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses pengambilan barang dari rak penyimpanan dan pemuatan barang ke armada pengirim maupun barang di gerai alfamart.

    Pengendalian operasi toko
    Persediaan operasi toko adalah salah satu system yang sudah ditetapkan perusahaan agar kegiatan di toko berjalan dengan lancar atau sempurna. Adapun pengendalian toko tersebut adalah:
    1.      Pengendalian persediaan
    2.      Pengendalian penjualan
    3.      Pengendalian biaya
    4.      Pengendalian administrasi
    5.      Pendapat lain-lain
    6.      Pengendalian lingkungan


    Menurut sofian mohamad hatta(1993) persediaan dapat didefinisikan sebagai berikut:
    persediaan adalah suatu aktiva lancar yang meliputi barang-barang milik perusaahan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang sangat normal.

    Setiap perusahaan ,perusahan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para perusahan akan dihadapikan pada resiko bahwa perusahaanya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan meminta barang /jasa.persediaan diadakan keuntungan yang diharapkan tersebut lebih besar dari pada yang ditimbulkannya.


    Struktur Organisasi 



    Flow Diagram (Penjualan dan Pembelian)



    Operating Support System (Sistem Pendukung Operasi)
          Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Operating system yang digunakan oleh Alfamart dibagi kembali menjadi beberapa macam yaitu:

    Sistem Pengolahan Khusus (Specialized Processing System) 

    Promotion
    Alfamart mempromosikan produknya dengan berbagai cara diantaranya:
    • Sales promotion
    • Alfamart menggunakan media cetak atau media elektronik sebagai sarana komunikasi khususnya untuk program-program promosi
    • Gerai minimarket Alfamart tersedia banner, papan , pamflet dan catalog  sebagai petunjuk yang memberikan informasi mengenai promosi dan discount

    Place
    Target pasar Alfamart dapat dikelompokkan menurut 3 (tiga) perspektif berikut:
    • Geografis: area perumahan, fasilitas publik, gedung perkantoran
    • Demografis: ibu rumah tangga, anak-anak, kelas ekonomi menengah
    • Psikografis: kenyamanan, pelayanan yang ramah

    Price
    Penetapan harga di alfamart berdasar momen tertentu, seperti:
    • Inflasi
    • Nilai tukar rupiah
    • Sasaran pemasaran
    • Permintaan konsumen
    • Neraca penjualan barang

    Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration System)

    Waralaba Alfamart:

    • Syarat menjadi Franchisee Alfamart:
    • Harus berupa badan usaha (koperasi, CV, PT, dsb)
    • Warga Negara Indonesia (WNI)
    • Menyiapkan lokasi usaha dengan luas area sales minimal 80 meter persegi (diluar gudang ruang administrasi), dan total keseluruhan lahan kurang lebih 150-250 meter persegi
    • Harus memenuhi perizinan seperti Izin Tetangga, Domisili, SIUP, NPWP, TDP, IUTM, STPUW
    • Bersedia mengikuti sistem dan prosedur yang ada di Alfamart


    Di Alfamart Franchise ini, ada 3 (tiga) tipe kerjasama yang bisa disesuaikan dengan kondisi dan keinginan

    •   Gerai Baru

          Tipe waralaba yang bisa dimiliki dengan menyesuaikan luas lahan pemilik

    •    Gerai Baru - Konversi

          Program kerjasama dengan pemilik minimarket lokal/ kelontong yang ingin mengembangkan usahanya dibawah naungan alfamart

    •    Gerai Take Over

          Tipe waralaba dengan mengambil alih gerai milik Alfamart yang sudah beroperasi dengan baik, sehingga tidak perlu takut dengan prospek ke depannya

    Management Support System (Sistem Pendukung Manajemen)

          Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen.

    Sistem Informasi Manajemen (Management Information System)

          Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.
          Dalam penggunaan sistem informasi manufaktur, MIS Alfamart menggunakan sistem kertas kerja PKM (Penetapan Kuantitas Maksimum) yaitu setiap item barang sudah diketahui trend penjualan selama 3 bulan, mengetahui masa tenggang waktu antara permintaan barang sampai pemenuhan, dapat merevisi PKM untuk barang yang cepat terjual, dan barang yang lambat terjual yang dilakukan setiap awal bulan dengan mencetak laporan PKM dan mengusulkan pada koordinator area untuk merubahnya. PKM juga dapat mengetahui kondisi di mana barang tersebut sedang kosong di gudang maupun di toko

    Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

          DSS Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. 
          DSS pada perusahaan Alfamart terdapat pada setiap cabang gerai di kota manapun. Hal ini agar setiap manager gerai dapat memonitor langsung performa sistem dan analisis peralatan manajemen, serta manajemen persediaan.

    Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System)

          Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi informasi selektif tentang faktor-faktor ekslusif dalam menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.
    Sistem informasi ini dibuat agar eksekutif perusahaan mudah untuk mengakses ringkasan dan grafik kinerja perusahaannya, serta mempermudah pengambilan keputusan demi meningkatkan performa. 

    Sistem Pelaporan Informasi (Information Reporting System) 

           Information Reporting System (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajeral dan end users. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberikan gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi berdasarkan permintaan, periode maupun ketika terjadi situasi tak terduga.

    TEKNOLOGI INFORMASI

    Teknologi memegang peranan penting dalam perkembangan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart). Penerapan teknologi informasi di dalam perusahaan haruslah tepat agar perusahaan tersebut memiliki competitive advantages dalam industrinya.

    Berikut ini teknologi yang terdapat pada perusahaan Alfamart:
    • Teknologi masukan (input technology): Scanner barcode, CCTV
    • Hasil pengolahan teknologi (output technology): Monitor, Printer, Struk, Timbangan digital, Alarm toko
    • Teknologi perangkat lunak (software technology): Software Visual Basic
    • Teknologi penyimpanan (storage technology): Database Mysql
    • Teknologi komunikasi (Tellecomunication technology): Internet, HP
    • Unit pemrosesan (Processing Machine): CPU File Transfer 


    Metode analisa yang dipakai pada Alfamart adalah Analisis SWOT


    A.Strength (kekuatan)
    • Sudah memiliki berbagai cabang di seluruh Indonesia, sehingga mudah untuk dijangkau oleh konsumen
    • Sejumlah gerai Alfamart yang terletak di wilayah komersial buka selama 24 jam;
    • Memberikan ketersediaan lapangan kerja bagi siswa-siswa lulusan SMA atau SMK;
    • Harga produk-produknya yang relatif murah untuk dijangkau oleh konsumen;
    • Adanya kartu anggota pelanggan Alfamart yang diluncurkan sejak tahun 2005 yaitu Kartu AKU. Dengan menggunakan Kartu AKU pelanggan dapat menikmati bonus maupun diskon khusus;
    • Alfamart  merupakan pelopor waralaba bidang ritail di Indonesia. Alfamart  mewaralabakan sejak tahun 2002;
    • Penempatan lokasi pabrik dan head office di beberapa wilayah yang sudah cukup strategis.

    B. Weakness (kelemahan)
    • Produk-produk yang dijual kurang lengkap dan hanya tersedia kebutuhan-kebutuhan pokok;
    • Berbagai daerah kurang mengenal alfamart ,karena kurangmya promos;
    • Sebagian cabang kurang mengikuti trend, tidak memiliki tempat nongkrong seperti mini market dan convenience store lain (Indomart,  Circle K, SB Mart, dsb);
    • Ruang yang relatif sempit dan kurang nyaman;
    • Tidak tersedia toilet di sejumlah gerai Alfamart 

    C. Opportunity (Peluang)
    • Dengan adanya perdagangan bebas, maka peluang mengembangkan franchise akan semakin besar;
    • Adanya situs resmi belanja online bagi pelanggan alfamart untuk memudahkan mereka belanja kebutuhan secara online tanpa perlu repot mengunjungi gerai alfamart;
    • Alfamart menyediakan jasa untuk pemesanan tiket kereta atau pesawat tanpa harus mengantri di stasiun / bandara.
    • Alfamart menyediakan jasa untuk pembayaran BPJS kesehatan.

    D. Threat (ancaman)
    • Banyaknya pesaing-pesaing yang memiliki toko atau mini market berdekatan (dengan jarak radius 100 m);
    • Karena banyaknya pesaing, akan sulit untuk membangun brand image dibenak konsumen. Harus terus melakukan pengembangan dan inovasi agar terus mengikuti trend. 

    Tabel Strength (kekuatan)


    Tabel Weakness (kelemahan)


    Tabel Opportunity (Peluang)

    Tabel Threat (ancaman)


    Kesimpulan:

    Berdasarkan hasil-hasil yag didapat dari analisis internal dan eksternal pada tabel di atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut:
    •   Skor Total Kekuatan            : 2,99
    •   Skor Total Kelemahan         : 2,79
    •   Skor Total Peluang              : 2,97
    •   Skor Total Ancaman            : 2,57



    ANALISIS SISTEM INFORMASI & TEKNOLOGI INFORMASI PADA ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT

    0
  • - Copyright © Welcome To My BLOG - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -